BULOG Targetkan Serap Gabah Petani 15.000 Ton di Banyumas Raya
PURWOKERTO (24/3)- Rapat Bersama antara Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani (GPSP) Kementan RI dengan Perum Bulog Kancab Banyumas serta Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, Cilacap dan Banyumas bertempat di Aula Dinas Pertanian dan KP Kabupaten Banyumas pada Rabu (24/3/2021) membahas mengenai serap gabah petani di wilayah 3 kabupaten tersebut. Hal ini dilakukan karena pada saat ini sedang memasuki panen raya padi.
Kepala Dinas Pertanian dan KP Kabupaten Banyumas, Ir. Jaka Budi Santosa, MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa setiap panen raya padi harga gabah anjlok. Untuk mengatasi hal tersebut beliau berharap supaya hasil panen petani dapat segera di serap oleh Bulog dengan cara Bulog langsung membeli gabah petani melalui gapoktan atau poktan dengan harga yang sesuai.
Kabupaten Banyumas pada bulan Februari – April 2021 ini sedang memasuki masa panen raya padi dengan puncak panen pada akhir bulan Februari dan Maret. Luas panen bulan Februari seluas 9.995 ha, perkiraan luas panen bulan Maret seluas 8.099,8 ha dan bulan April seluas 3.378,9 ha sedangkan produktivitas padi berkisar 7 sd 8 ton/ha gabah kering panen (GKP) sehingga kondisi saat ini ketersediaan gabah di lapangan/tingkat petani melimpah.
Melimpahnya ketersedian/stok gabah di lapangan/tingkat petani serta rendahnya serapan gabah menyebabkan harga gabah kering panen (GKP) saat ini cenderung rendah berkisar Rp. 3.400,- sd Rp. 3.700,-/kg, sedangkan gabah kering giling (GKG) berkisar Rp. 4.200,- sd Rp. 4.700,-/kg sehingga hal tersebut sangat berdampak terhadap pendapatan petani.
Ir. Jaka Budi Santosa, MM menambahkan bahwa sebelum kegiatan Rapat koordinasi, Tim Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas bersama Tim Pengadaan Perum Bulog Kancab Banyumas serta Tim Ditjen TP Kementerian Pertanian telah mengadakan Gerakan Serap Gabah (Sergab) hasil panenan petani sebanyak 100 ton di Desa Banjarsari Kulon Kecamatan Sokaraja.
Kegiatan Gerakan Serap Gabah oleh BULOG Kancab Banyumas di Desa Banjarsari Kidul Kec. Sokaraja
Noer Sanjoyo, selaku Ketua Penanggung jawab GSGP Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI mengatakan “saya senang dan terharu dengan adanya rakor ini di Banyumas, terkait masalah di lapangan kita maklumi sebab tahun ini kita dengar ada isu impor beras, sehingga harga gabah langsung anjlok. Maka dibentuklah tim GSGP ini oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, dalam rangka sergap kita (Tim GSGP) juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Banyumas dan Purbalingga,” terangnya
“Kita libatkan Para Kodim dan Polres dari 3 Kabupaten untuk pengawalan dan pendampingan sergap (serap gabah petani), sebagai awalan tadi pagi kami dengan bulog sudah melakukan MOU dan pembayaran gabah seratus ton di kecamatan sokaraja, Banyumas itu untuk tahap pertama”, tambahnya
Sedangkan Dani Satrio selaku Pimpinan Perum Bulog Kancab Banyumas menerangkan bahwa target penyerapan gabah petani tahun 2021 di tetapkan kantor pusat secara berjenjang sejumlah 33.300 ton setara beras, di selaraskan dengan perencanaan Supplay Chain Managemen (SCM) yang di tetapkan oleh kantor pusat penyaluran. Untuk penyaluran kantor cabang banyumas selama tahun 2020 maksimal 1.500 ton/bulan.
Kualitas gabah/beras Bulog mengikuti persyaratan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 24 tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah Untuk Gabah / Beras, yaitu untuk gabah kering panen (GKP) Kadar Air 25% dengan pengontrol 10% dan Gabah kering Giling (Gkg) kadar Air 14% dengan pengontrol 3%.
Rapat Koordinasi di diakhiri dengan penandatanganan Nota Kesepahaman kesanggupan penyerapan Gabah/Beras Petani antara Perum Bulog Banyumas dan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) 3 Kabupaten dengan kesiapan penyerapan gabah petani selama bulan maret dan april 2021 Kabupaten Cilacap 8.000 ton, Kabupaten Banyumas 4.000 ton dan Kabupaten Purbalingga 3.000 ton, sehingga total 15.000 ton.
(SG - Tim Liputan Berita Tani Dinpertan dan KP Banyumas)