BIMBINGAN TEKNIS PORANG (BUDIDAYA, PENGOLAHAN DAN PEMASARAN)

BIMBINGAN TEKNIS PORANG (BUDIDAYA, PENGOLAHAN DAN PEMASARAN)

PURWOKERTO --  Anggota Komisi IV DPR RI, H. Sunarna, SE, M.Hum memberikan dukungan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) lewat Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang dengan menggelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Kabupaten Banyumas di Hotel Aston Purwokerfto pada Kamis (1/4).

Bimtek hasil kerjasama Kementan dengan Komisi IV DPR melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh mengenai tanaman porang.

Dalam sambutannya melalui Zoom, Sunarna menjelaskan bahwa penyelenggaraan Bimtek tersebut merupakan hasil aspirasi dari Komisi IV DPR RI.

"Pemerintah atas kesepakatan dengan DPR menyelenggarakan Bimtek bagi Petani dan Penyuluh. Program ini adalah program aspirasi anggota DPR untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh, tema porang yang diangkat karena saat ini sedang ramai dan jadi komoditas seksi,jadi tolong ikuti bimtek ini dengan seksama agar paham dan dapat menambah pengetahuan agar bisa sukses budidaya porang" terang Sunarna.

Kepala Bidang Penyuluhan dan Bina Usaha Dinas Pertanian dan KP Kabupaten Banyumas, Ir. Tjut Viviani Kemala, M.Si  dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini Kabupaten Banyumas sedang mengembangkan tiga komoditas yaitu vanili, Porang dan Kapulaga.

“Porang Ini merupakan komoditas yang layak dikembangkan karena ada peluang untuk ekspor ke Cina, Vietnam, dan Korea. Porang ini sebagai bahan baku kosmetik, Mie dan Pelapis kapsul/tablet pada obat.” Ujar Viviani.

Sementara itu, Wakil Direktur I Polbangtan Yoma Dr. Ir. Sujono berharap petani dan penyuluh dapat menambah wawasan tentang Budidaya Porang sampai dengan Pemasaran melalui Bintek ini.

Bimtek ini diikuti oleh 100 petani dan penyuluh Kabupaten Banyumas menghadirkan Muhajir yang merupakan praktisi agribisnis porang selaku pemateri.

Dalam paparannya, muhajir menjelaskan tentang budidaya porang sampai pemasarannya. “Pertumbuhan Porang sangat baik ditanam di tempat yang ada naungannya, tapi kalau terlalu rapat juga tidak baik, paling tidak naungan sekitar 50%. Porang dapat ditanam melalui bubil/katak, biji bunga (spora) dan dengan umbi. Ingat jika menanam melalui katak, jangan beli secara online, karena kita tidak tau darimana sumbernya, jadi harus jelas sumbernya.“ ujarnya.

(Muhajir, Praktisi Agribisnis Porang)

 

selain itu Muhajir juga menerangkan bahwa peluang bisnis porang terbuka lebar, karena saat ini diminati oleh negara lain seperti cina, vietnam dan korea.

“ Pabrik Porang di Madiun contohnya baru terisi sekitar 25% dari kapasitas produksinya, padahal setiap hari butuh sekitar 60 ton. Kalau melaui binaan saya ada jaminan harga kontrak minimum pembelian yaitu Rp 4000. Biaya produksi sampai panen untuk 1 tanaman sekitar Rp 3.000, jadi petani masih ada untung Rp 1000. Padahal sekarang harga sekitar Rp 8.700 sampai pabrik dan akan ada kecenderungan naik.”tambahny.  (Yoyok- Tim Liputan Berita Tani Dinpertan dan KP Banyumas).

  

Para Peserta Berfoto bersama Penyelenggara Bintek Porang

Related Posts

Komentar