BANTUAN BUDIDAYA PADI BIFORTIFIKASI(PADI KAYA GIZI)  DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA PREVALENSI STUNTING  DI KABUPATEN BANYUMAS

BANTUAN BUDIDAYA PADI BIFORTIFIKASI(PADI KAYA GIZI) DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA PREVALENSI STUNTING DI KABUPATEN BANYUMAS

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Kasus stunting salah satunya disebabkan oleh kekurangan unsur zinc (zn). Dalam upaya percepatan penanganan Stunting di Kabupaten Banyumas Pemerintah Kabupaten Banyumas membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) agar semua sektor ikut serta bergerak dan berpartisipasi dalam rangka penanganan stunting. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas ditunjuk untuk melakukan pendampingan penurunan stunting di Kecamatan Jatilawang.

Pada tanggal 26 Oktober 2022 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas telah mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Pengembangan Padi Varietas Inpari IR Nutri Zinc dalam Upaya Penurunan Angka Prevalensi Stunting bertempat di Pendopo Kecamatan Jatilawang dan dilanjutkan dengan kegiatan Demplot padi di lapangan.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pada tahun 2022 tersebut sebagai upaya untuk penanganan stunting maka pada tahun 2023 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas melalui dana APBN TP Distanbun Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi kegiatan Bantuan Budidaya Padi Biofortifkasi (padi kaya gizi) seluas 100 ha. Kecamatan Jatilawang mendapatkan alokasi bantuan seluas 60 ha, Kecamatan Sokaraja 20 ha dan Kecamatan Karanglewas 20 ha. Bantuan yang diberikan berupa benih padi varietas Inpari IR Nutri Zinc 25 kg/ha, pupuk NPK 100 kg/ha dan pupuk hayati 6 sachet @100 gr/ha.

gambar1 gambar2

Penyerahan Bantuan Sarana Budidaya Padi Biofortifikasi di Wilayah Kec. Jatilawang

 

Kelompok tani penerima bantuan Kegiatan Budidaya Padi Bioforftifikadi tahun 2023 yaitu : 1. Poktan Mekar Jaya Desa Tinggar Jaya Kec. Jatilawang, 2. Poktan Margo Mulyo Desa Margasana Kec. Jatilawang, 3. Poktan Sri Dadi Desa Karanganyar Kec. Jatilawang, 4. Poktan Tawakal Desa Bantar Kec. Jatilawang, 5. Poktan Wringin Mulyo Desa Kedungwringin Kec. Jatilawang, 6. Poktan Sari Tani Desa Adisara Kec. Jatilawang, 7. Poktan Sekar Sari Gowong Desa Singasari Kec. Karanglewas, 8. Poktan Dewi Sri Desa Pasir Wetan Kec. Karanglewas, 9. Poktan Tani Maju Desa Karangduren Kec. Sokaraja dan 10. Poktan Tani Maju Desa Sokaraja Tengah Kec. Sokaraja. Masing-masing poktan mendapatkan alokasi bantuan seluas 10 Ha. Seluruh paket bantuan telah diterima oleh kelompok tani penerima bantuan pada bulan April 2023 dengan jadwal tanam pada bulan April-Juli 2023.

Padi varietas Inpari IR Nutri Zinc dilepas pada tanggal 28 Januari 2019 berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor 168/HK.540/C/01/2019 memiliki kandungan unsur Zn lebih tinggi (± 25%) daripada varietas yang lainnya, rata-rata kandungan Zn 29,54 ppm dengan potensi kandungan Zn 34,51 ppm. Umur tanaman 115 hari setelah semai. Jumlah gabah per malai berkisar 96 butir, berbentuk ramping, berwarna kuning jerami, sedangkan kerontokan dan kerebahan sedang. Potensi hasil 9,98 t/ha dan tekstur berasnya pulen. Angka Prevalensi Stunting karena kekurangan gizi Zn di Indonesia masih tinggi, sehingga dengan adanya varietas padi Inpari IR Nutri Zinc ini diharapkan dapat turut berperan dalam mengatasi kekurangan gizi Zn di Indonesia. Upaya pengembangan Inpari IR Nutri Zinc perlu dilakukan secara sinergis lintas sektoral pusat dan daerah pada bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, badan logistik, pemerintahan pusat hingga desa, NGO, Swasta secara masif dan berkelanjutan.

 gambar3

Kondisi Padi Inpari IR Nutri Zinc di Poktan Mekar Jaya Desa Tinggar Jaya Kec. Jatilawang

 

 gambar4 gambar5

Panen dan Ubinan Padi Varietas Inpari IR Nutri Zinc di Poktan Dewi Sri Ds PasirWetan

Berdasarkan hasil ubinan padi Varietas Inpari IR Nutri Zinc di Poktan Dewi Sri Desa Pasir Wetan Kecamatan Karanglewas diperoleh hasil produktivitas padi berkisar 7,5 sd 8,5 ton Gabah Kering Panen per hektar. Kedala yang dihadapi di dalam pengembangan Varietas Inpari IR Nutri Zinc Beberapa kendala yang dihadapi didalam pengembangan padi varietas Inpari IR Nutri Zinc yaitu butiran beras berukuran lebih kecil dibandingkan dengan varietas yang lain sehingga penampilannya kurang menarik dan dari segi rasa agak sedikit perase hingga kurang disukai konsumen hal ini menyebabkan terkadang pedagang membedakan harga gabah/beras nutria zinc dengan varietas yang lainnya. Sehingga hal tersebut menjadi salah satu bahan evaluasi bagi para peneliti/pemulia padi varietas ini untuk menyempurnakan merakit varietas padi yang lebih baik lagi.

Related Posts

Komentar