MENGENAL MANFAAT KAPUR PERTANIAN BAGI TANAMAN

MENGENAL MANFAAT KAPUR PERTANIAN BAGI TANAMAN

Salah satu kebutuhan penting dalam budidaya padi yaitu pemupukan. Biasanya, petani padi memberikan jenis pupuk kimia karena efek yang ditimbulkan relatif lebih cepat dibandingkan dengan pupuk organik. Akan tetapi, pemberian pupuk kimia terus-menerus bisa membuat tanah sawah menjadi asam. pH tanah akan menurun dan membuat pertumbuhan tanaman tidak maksimal. Umumnya, tanaman padi yang dibudidayakan di Indonesia membutuhkan tanah yang netral dengan pH antara 5 sampai 7. Jika tanah terlalu asam, maka pertumbuhan dan produktivitasnya menjadi tidak maksimal. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga pH tanah yaitu dengan mengaplikasikan kapur dolomit atau kapur pertanian. Pengapuran akan membuat pH tanah meningkat dan sesuai dengan syarat tumbuh tanaman padi.

 gambar1

Aplikasi pupuk Dolomit pada lahan sawah di Desa Kanding Kec. Somagede

Kapur dolomit mengandung unsur hara kalsium oksida (CaO) dan juga magnesium oksida (MgO) dengan kadar yang cukup tinggi hal ini dapat menetralkan pH tanah, ini sangat baik untuk tanah karena jika tanah kekurangan kalsium dan magnesium, maka tanaman otomatis akan menjadi kurang maksimal berproduksi.

Hingga saat ini masih banyak petani yang belum mengetahui apa kegunaan dari kapur dolomit ini, sebagian dari mereka hanya mengetahui kalau kapur dolomit ini hanya baik untuk menetralkan pH tanah saja, faktanya kapur ini masih memiliki kegunaan lainya, pemberian kapur dolomit ini sangat membantu produktivitas tanaman.

Secara umum manfaat pupuk dolomit / kapur pertanian untuk tanaman adalah sebagai berikut :

  1. Memberikan nutrisi penting bagi tanaman;
  2. Membantu mengubah pH tanah sesuai kebutuhan;
  3. Dapat menetralisir kejenuhan zat-zat yang berlebih yang bisa meracuni tanah dan tanaman, seperti zat Al (alumunium), Fe (zatbesi) dan Cu (Tembaga);
  4. Meningkatkan efektifitas tanah terhadap zaat-zat hara;
  5. Menjaga ketersediaan unsur hara dalam tanah;
  6. Mengaktifkan berbagai jenis enzim dalam tanaman;
  7. Merangsang pembetukan zat lemak, karbohidrat dan nutrisi lain;

Sebelum menggunakan kapur dolomit, sebaiknyala kukan terlebih dahulu pengukuran terhadap keasaman tanah. Pengukuran ini bisa dilakukan dengan kertas lakmus, soil tester atau pH tester. pH tester adalah alat yang sering digunakan karena alat ini termasuk alat yang sederhana dan cukup murahharganya serta mudah dijumpai di toko alat kimia terdekat.

Kenaikan derajat keasaman yang dipaksakan secara mendadak dari sangat asam atau asam kuat menjadi netral membuat tanaman tersiksa, untuk mengatasinya sebaiknya pemberian dolomit secara bertahap, dengan selang waktu 3 minggu dan juga setelah hujan. Setiap tanaman memiliki kesesuaian derajat keasaman yang berbeda-beda, jadi pemberian kapur dolomit dapat diatur dengan menyesuaikan jenis tanaman yang akan ditanam.

Cara menggunakan kapur dolomit:

  1. Bila digunakan untuk memperbaiki tanah yang rusak, cara aplikasinya adalah kapur dolomit disebar atau ditabur merata pada permukaan tanah yang akan diolah atau sebelum ditanam.
  2. Apabila kapur dolomit digunakan sebagai pupuk dasar tanaman, dolomit ditaburkan di dasar lubang tanam kemudian dicampur merata dengan pupuk dan tanah setelah itu ditimbun sedikit dan biarkan selama kurang lebih 1-2 minggu setelah itu baru proses penanaman.
  3. Pemakaian kombinasi dolomit dan ZA mampu memasok hara magnesium dan juga sulfat serta nitrogen pada tanaman dan tidak mengasamkan tanah, cara pengaplikasianya yaitu disebar merata di sejajar baris tanaman atau di sekeliling batang tanaman.
  4. Apabila kapur dolomit digunakan untuk menetralisirkan tanah masam atau menaikkan Ph, pupuk dolomit ditabur secara merata 7-10 hari sebelum diberi pupuk lainya.

Aplikasi kapur dolomit pada lahan sawah akan memberikan dampak baik untuk kondisi tanah yakni bisa menetralkan pH tanah dari asam menjadi netral atau mendekati netral. Kondisi tersebut bisa membuat aktivitas organisme berjalan dengan baik untuk menguraikan bahanorganik dalam tanah. Jika bahan organik terurai dengan sempurna, maka struktur tanah menjadi ideal untuk pertumbuhan tanaman padi. Hal tersebut juga bisa mengurangi risiko pencucian hara. Kapur Dolomit bisa meningkatkan nutrisi untuk tanaman, selain itu dengan pemberian dolomit, maka kemampuan akar menyerap fosfor dan sulfur menjadi lebih baik.

Related Posts

Komentar