GERAKAN TANAM KEDELAI BERSAMA WAKIL BUPATI BANYUMAS DALAM UPAYA PENGEMBANGAN KEDELAI LOKAL DI DESA GAMBARSARI KECAMATAN KEBASEN,  KAMIS, 27 JULI 2023

GERAKAN TANAM KEDELAI BERSAMA WAKIL BUPATI BANYUMAS DALAM UPAYA PENGEMBANGAN KEDELAI LOKAL DI DESA GAMBARSARI KECAMATAN KEBASEN, KAMIS, 27 JULI 2023

Kabupaten Banyumas sudah sangat terkenal dengan ikon kuliner tempe mendoan serta kripik tempenya. Sektor IKM ini cukup banyak menyerap tenaga kerja. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan mengandalkan pendapatan sebagai pengrajin tahu dan tempe serta pedagang kuliner mendoan serta kripik tempe. Kebutuhan kedelai setiap tahunnya mencapai 16.000-18.000 ton. Namun kebutuhan kedelai yang cukup banyak tersebut apabila dinominalkan dengan harga kedelai sekarang Rp. 10.000/kg nilainya mencapai rp. 160.000.000.000,-/tahun, sebagian besar (90%) berasal dari kedelai import yang didatangkan dari Amerika dan Brasilia.

Kabupaten Banyumas sendiri sejauh ini hanya mampu memproduksi kedelai lokal berkisar 1.500 -2.000 ton per tahun dengan luas tanam 1.000 – 1.200 ha sehingga masih sangat jauh untuk memenuhi kebutuhan para pengrajin tahun dan tempe yang ada di kabupaten Banyumas.

Kenaikan harga kedelai import saat ini yang cukup tinggi dari sebelumnya harga Rp. 6.000 – 7.000,-/kg menjadi 10.000/kg merupakan peluang bagi petani di kabupaten Banyumas untuk mengembangkan kedelai lokal, karena selama ini salah satu yang menjadi kendala rendahnya minat petani menanam kedelai adalah rendahnya harga jual kedelai sehingga dianggap kurang menguntungkan dibandingkan dengan komoditas tanaman yang lainnya.

Dalam upaya pengembangan kedelai lokasl di Kabupaten Banyumas, pada hari Kamis tanggal 27 Juli 2023 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas mengadakan kegiatan Gerakan Tanam Kedelai bersama Bapak Wakil Bupati Banyumas Drs. H. Sadewo Trilastiono, MM berlokasi di lahan pertanian Desa Gambarsari Kecamatan Kebasen. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas Ir. Jaka Budi Santosa, MM dalam laporannya menyampaikan bahwa pada Tahun Anggaran 2023 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas mendapatkan alokasi Bantuan Pemerintah Sarana Budidaya Kedelai APBN TP Provinsi Jawa Tengah seluas 1.137 ha untuk 85 poktan di 54 Desa di 15 Kecamatan dengan total bantuan berupa benih kedelai sebanyak 56.850 kg, pupuk NPK 56.850 kg, pupuk hayati 3.411 liter dan pestisida sebanyak 1.137 liter. Sedangkan untuk di Kecamatan Kebasen total luas bantuan 238 Ha untuk 12 poktan di 7 Desa, dimana di Desa Gambarsari total luas bantuan 58 ha yaitu untuk Poktan Ampel Sriwijaya 34 Ha dan Lumbung Sri Rejeki 24 ha.

Kedelai lokal (dalam negeri) secara kualitas tidak kalah dengan kedelai import. Bahkan tempe dan tahu yang dibuat menggunakan bahan baku kedelai mempunya kelebihan rasanya lebih enak, gurih dan sehat. Tempe dari kedelai lokal diyakini lebih sehat dibandingkan dengan tempe dari kedelai impor yang merupakan kedelai genetically modified organism/gmo (hasil rekayasa genetik).

Sementara Bapak Wakil Bupati Banyumas dalam sambutan dan arahannya menyampaikan bahwa peluang pasar kedelai lokal masih sangat tinggi karena kebutuhan kedelai di Kabupaten Banyumas sebagian besar dipasok dari kedelai Import. Selain itu beliau menyampaikan bahwa untuk menjaga stabilisasi harga komoditas pertanian terutama tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai) Pemerintah Daerah merencanakan akan mendirikan Perusda dan membangun resi gudang untuk menampung hasil produksi pertanian para petani di Kabupaten Banyumas agar harga komoditas tidak jatuh/anjlok terutama disaat masa panen raya.

Kegiatan Gerakan Tanam Kedelai Bersama Wakil Bupati Banyumas di Ds Gambarsari, Kebasen

 

Penyerahan Bantuan Sarana Produksi Kedelai oleh Wakil Bupati Banyumas kepada Poktan

Pada Kegiatan Gerakan Tanam Kedelai tersebut Bapak Wakil Bupati Banyumas juga melakukan penyerahan bantuan sarana produksi kedelai secara simbolis kepada 9 poktan penerima bantuan yaitu Poktan Ampel Sriwijaya (34 ha), Poktan Lumbung Sri Rejeki Desa Gambarsari (24 ha), Poktan Sidodadi Makmur (40 ha), Poktan Ngudi Rahayu (24 ha), Poktan Ngudi Raharjo (10 ha), Poktan Marsudirejo (ha), Poktan Marsudirejo Langgeng Desa Kalisalak (10 ha), Poktan Karya Budi Utama Desa Cindaga (25 ha) dan Poktan Sumber Makmur Desa Kebasen (30 ha). Masing-masing poktan menerima bantuan berupa benih kedelai 50 kg/ha, pupuk NPK 50 kg/ha, pupuk hayati 3 ltr/ha dan pestisida 1 ltr/ha.

          Dengan adanya Gerakan Tanam Kedelai ini diharapkan bisa membangkitkan gairah petani di Kabupaten Banyumas untuk menanam kedelai dan semoga petani kedepannya mendapatkan harga yang layak serta menguntungkan, demikian juga para pengrajin tahu dan tempe serta industri berbahan baku kedelai lainnya yang berada di Kabupaten Banyumas juga bisa mendapatkan bahan baku dengan harga yang wajar.

# BANGKIT KEDELAIKU, BANGKIT BANGSAKU# MERDEKA !!!

-Bidang TPH-

 

 

Related Posts

Komentar