ALTERNATIF PENGENDALIAN HAMA WERENG BATANG COKLAT (WBC)   SECARA RAMAH LINGKUNGAN

ALTERNATIF PENGENDALIAN HAMA WERENG BATANG COKLAT (WBC) SECARA RAMAH LINGKUNGAN

Hama Wereng Batang Coklat (WBC) merupakan salah OPT (Organisme Penggangu Tumbuhan) penting pada budidaya pertanaman padi. Dalam satu musim tanaman WBC mampu mencapai sampai 3 (tiga)  generasi) dan  untuk mencapai satu generasi dibutuhkan waktu satu bulan atau sekitar 28 – 38 hari.

 

Daya reproduksi tinggi

seekor WBC betina mampu menghasilkan keturunan sampai 300 ekor. Oleh karena itu WBC mampu menghasilkan keturunan dalam jumlah yang besar dengan waktu yang singkat.  Dan WBC yang bersayap dapat terbang sampai 200 km.

 

Adaptasi yang tinggi dan resistensi terhadap insektisida kimia

Hama WBC merupakan OPT yang memiliki adaptasi yang tinggi baik terhadap insektisida kimia maupun varietas tahan (unggul). Resistensi WBC terhadap insektisida kimia telah banyak dilaporkan terutama terhadap BPMC, karbofuran, MIPC, dan imidakloprid,. Dan WBC dilaporkan mampu mematahkan ketahanan varietas tahan jika ditanam 5-6 musim tanam. Saat ini hampir semua varietas padi yang di tanam di Kab. Banyumas mampu diserang WBC.

 

Kelembapan dan Nitrogen

Kelembapan yang tinggi karena curah hujan yang tinggi atau jarak tanam yang rapat dapat memicu perkembangan WBC yang tinggi sehingga kondisi ini perlu diwaspadai. Disamping itu, peningkatan populasi juga disebabkan oleh tingginya kandungan Nitrogen (N) pada tanaman. Unsur N yang diserap tanaman merupakan sumber nutrisi bagi WBC. Disamping itu pemupukan N yang berlebihan akan membuata tanaman sekulen (banyak mengandung air) sehingga mudah terserang penyakit. Oleh karena itu jarak tanam dan dosis pemupukan N perlu diperhatikan.

 

Pengendalian dengan agen hayati, metabolit sekunder dan pestisida nabati

 Salah satu pengendalian yang disarankan adalah (1) penggunaan spora jamur entomopatogen (parasit  hama) yaitu jamur Beauveria ataupun  Metarizium yg diperbanyakan dalam media padat (jagung/beras); (2) penggunaan metabolit sekunder  dari jamur entomopatogen dan bakteri antagonis untuk menumbuhkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama (3) penggunaan pestisida nabati.

 

Aplikasi secara bersamaan

Metode pengendalian dapat diaplikasikan secara bersama-sama. Metabolit sekunder akan melindungi tanaman dari “dalam”. Pestisida nabati akan melemahkan hama WBC sehingga lebih mudah terparasit oleh spora jamur entomopatogen. Sebaiknya pengendalian dilakukan sejak dari persemaian dan secara teratur bukan berdasarkan pengamatan populasi hama.

Kandungan senyawa alkaloid, organik yang banyak dan kompleks dalam pestisida nabati, pestisida organik serta sifat  jamur entomopatogen diharapkan  akan menekan tumbuhnya daya tahan WBC sehingga dapat dikendalikan dengan baik. (Bunlintan2022)

 

Beberapa sumber :

  • Bioekologi, Peramalan Dan Pengendalian Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stal)1) Oleh H. MUSTAGHFIRIN (Seksi Program, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Jl. Raya Kaliasin TP I Jatisari, 41374)
  • Populasi Hama Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens ), Keragaman Musuh Alami Predator Serta Parasitoidnya Pada Lahan Sawah Di Dataran Rendah Kabupaten Indramayu. Martua Suhunan Sianipar dkk
  • Pembuatan Metabolit Sekunder (Pestisida Organik). Prof. Loekas Soesanto, P.hD
  • Resistensi Wereng Batang Cokelat Padi, Nilaparvata lugens Stål terhadap Insektisida di Indonesia Sutrisno Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, Jl. Tentara Pelajar 3A, Bogor 16111

Related Posts

Komentar