PENINGKATAN AKSES PASAR MELALUI BUSSINESS MATCHING PELAKU USAHA KOPI DAN KELAPA

PENINGKATAN AKSES PASAR MELALUI BUSSINESS MATCHING PELAKU USAHA KOPI DAN KELAPA

Gula kelapa dan kopi Jawa Tengah, berpeluang untuk meningkatkan akses pasar dalam negeri dan ekspor, hal ini mendorong Kementrian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan menyelenggarakan Pertemuan Peningkatan Akses Pasar Komoditas Pekebunan melalui Business Matching Pelaku Usaha Kopi dan Kelapa di Banyumas, yang dilaksanakan di Hotel Aston Imperium Purwokerto dengan menghadirkan H. Sunarna, SE.,M.Hum., Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, PT. Aliet Green Yogyakarta dan PT. Nestra Kottama Indonesia .

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas Ir. Jaka Budi Santosa, MM., melalui Kepala Bidang Penyuluhan dan Bina Usaha Ir. Tjut Viviani Kemala, M.Si., menyambut baik pelaksanaan Pertemuan Peningkatan Akses Pasar Komoditas Pekebunan melalui Business Matching Pelaku Usaha Kopi dan Kelapa ini, hal ini bisa menjadi momentum penguatan pasar gula kelapa dan kopi di Banyumas pada khususnya dan Jawa Tengah secara umum. Melalui Pertemuan Peningkatan Akses Pasar Komoditas Pekebunan melalui Business Matching Pelaku Usaha Kopi dan Kelapa ini diharapkan ekspor gula kelapa dan kopi Jawa Tengah bisa meningkat.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Ir. Dedi Junaedi menyatakan di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang melemah, sub sektor perkebunan tumbuh positif dan menjadi jaminan pemulihan ekonomi nasional dari sektor pertanian. Kondisi ini menjadi angin segar bagi pengembangan komoditas perkebunan Indonesia terutama di Jawa Tengah. Diharapkan ke depan komitmen bersama antara Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perkebunan, Dinas  Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota serta para pelaku usaha dalam mengakselerasi peningkatan ekspor komoditas gula kelapa dan kopi.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas atas pelaksanaan Pertemuan Peningkatan Akses Pasar Komoditas Perkebunan melalui Business Matching Pelaku Usaha ini.  Diharapkan acara ini akan mendorong peningkatan ekspor komoditas perkebunan Indonesia utamanya produk gula kelapa dan kopi dalam rangka akselerasi program GRATIEK yaitu Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor sampai dengan tahun 2024.

Ditjen Perkebunan terus memfasilitasi petani untuk memberikan bantuan sarana alat pascapanen dan pengolahan untuk menghasilkan produk-produk gula kelapa dan kopi yang bernilai tambah tinggi, juga dalam hal pembinaan dan pendampingan petani.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Ir. Suryo Banendro, MP menyatakan seluruh bagian dalam tanaman kelapa memiliki nilai jual.  Nira kelapa adalah bahan baku gula kelapa, dari buah kelapa mulai dapat diambil produk turunan dari air, daging,  tempurung dan sabut, semua mempunyai nilai eksport.  Sepanjang tahun 2020 ekspor komoditas kopra di Jawa Tengah mencapai 330 ton atau senilai Rp 4,1 miliar, dengan tujuan Bangladesh, Turki, Pakistan, dan Vietnam. 

Pandemi Covid-19 tidak berdampak pada ekspor kopi asal  Jawa Tengah. Hingga kini ekspor kopi jenis robusta dari Temanggunag masih terus berlangsung ke sejumlah negara, seperti Korea, Mesir, dan India. Ekspor kopi ke Korea mencapai 17 ton per bulan, Mesir 38 ton per bulan, serta India 18 ton per bulan.

Acara ini menghadirkan pelaku usaha/eksportir gula kelapa yang memiliki  pengalaman eksport gula kelapa ke berbagai negara Eropa yaitu PT. Aliet Green Yogyakarta dan pelaku usaha/ekportir kopi dan rempah-rempah yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun menjalankan bisnis ekspor di luar negeri yaitu PT. Nestra Kottama Indonesia.

Pada kesempatan acara Pertemuan Peningkatan Akses Pasar Komoditas Perkebunan melalui Business Matching Pelaku Usaha ini, dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama tentang “Sinergi dalam Pengembangan Kemitraan Penguatan Kelembagaan Petani Kopi, Produksi  dan Pemasaran Kopi Berkelanjutan Berbasis Korporasi Petani melalui  Penerapan Teknologi Tepat Guna, antara lain :

  1. Nota Kesepakatan Bersama antara Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tegah, Uniiversitas Negeri Semarang, Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo, PT. Nestra Kottama Indonesia dan Asosiasi Kopi Kabupaten Wonosobo
  2. Nota Kesepakatan Bersama antara Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tegah, Uniiversitas Negeri Semarang, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Magelang, PT. Nestra Kottama Indonesia dan Asosiasi Kopi Kabupaten Magelang
  3. Nota Kesepakatan Bersama antara Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tegah, Universitas Negeri Semarang, Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Pemalang, PT. Nestra Kottama Indonesia dan Asosiasi Kopi Gerakan Pulosari Kabupaten Pemalang.

Related Posts

Komentar