PELATIHAN HIDROPONIK KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2022
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas melalui Bidang Ketahanan Pangan menggandeng anggota DPRD Kabupaten Banyumas dari Komisi IV Fraksi PKB Tati Irawati, A. Md yang mempunyai visi bersama memantapkan ketahanan pangan dengan meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan menumbuhkan gerakan ekonomi produktif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kemudian diwujudkan dalam bentuk pelatihan hidroponik. Pelatihan ini bersumber dari dana APBD Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penganekaragaman Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.
Pelatihan Hidroponik ini dilaksanakan di 3 Lokasi yaitu Desa Karangrau Kec. Sokaraja, Desa Rempoah Kec. Baturaden dan Desa Sambeng Kulon Kec. Sumbang pada tanggal 10, 11 dan 15 Agustus 2022. Peserta pelatihan adalah kelompok wanita setempat yang juga mempunyai minat dan keinginan untuk mengusahakan lahan pekarangannya yang semula tidak termanfaatakan menjadi lahan produktif sebagai penyedia pangan maupun sumber pendapatan. Narasumber pelatihan adalah profesional tim dari Asosiasi Pengusaha Hidroponik Banyumas.
Pelatihan hidroponik diberikan sebagai bentuk edukasi kepada peserta karena pemilihan teknik bertanam secara hidroponik ini relatif paling mudah untuk diterapkan khususnya mengatasi lahan sempit yang diakibatkan berkurangnya luasan lahan pertanian sebagai akibat alih fungsi lahan. Teknik bertanam secara hidroponik mempunyai keunggulan antara lain lebih efektif dan efisien dalam penggunaan lahan dan air serta pemupukan, dapat diusahakan sepanjang tahun, tidak bergantung musim, bertanam tanpa tanah sehingga terhindar dari penyakit yang bersumber dari tanah, masa panen lebih cepat, tidak memerlukan tenaga berat untuk pengolahan tanah maupun pemberantasan gulma dan pemeliharaannya lebih mudah dikontrol.
Pada kegiatan tersebut peserta juga diberikan bahan praktek berupa instalasi hidroponik sebanyak 12 paket lengkap dengan paket benih sayuran sehingga setelah pelatihan peserta yang dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat dari narasumber untuk bercocok tanam pada pekarangannya masing-masing. Sekecil apapun luas pekarangan untuk dapat dioptimalkan dengan menanam tanaman kebutuhan sehari-hari seperti sayur-sayuran,buah-buahan, tanaman obat dll.
Selanjutnya dapat mengatasi gejolak harga pangan, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri sehingga tidak terjadi lonjakan permintaan rumah tangga yang menyebabkan fluktuasi harga pangan khususnya buah dan sayur mayur, karena dapat disediakan ditingkat rumah tangga. Selain itu, rumah tangga juga dapat memanfaatkan sumber pangan lain sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta peningkatan pendapatan, yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga sehingga mampu mewujudkan kemandirian pangan di tingkat rumah tangga.
-Bidang Ketahanan Pangan-