BANTUAN BENIH PADI INBRIDA DALAM RANGKA ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM EKSTRIM (EL NINO) DI WILAYAH KECAMATAN KARANGLEWAS

BANTUAN BENIH PADI INBRIDA DALAM RANGKA ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM EKSTRIM (EL NINO) DI WILAYAH KECAMATAN KARANGLEWAS

 

Pada tahun 2023, kondisi iklim agak sedikit berbeda dibandingkan tahun 2022, dimana musim kemarau diperkirakan akan lebih panjang dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Perubahan iklim ekstrim berupa kemarau yang cukup panjang ini, biasa dikenal dengan istilah El Nino.Fenomena El Nino adalah pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang  terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur. Pemanasan SML ini meningkatkan  potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah  sekitarnya, termasuk di Indonesia;

Dampak El Nino di Sektor Pertanian yaitu : 1. Kekeringan: Kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen, penurunan produktivitas dan produksi tanaman. 2. Gangguan Musim Tanam : Ganguan ini dapat menyebabkan penundaan dalam penanaman tanaman, penurunan luas tanam, atau bahkan kegagalan panen, 3. Penyakit dan Hama: Perubahan kondisi cuaca dapat menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi beberapa penyakit dan hama, 4. Penurunan Kualitas Tanaman: Suhu yang tinggi dan kekurangan air, dapat menyebabkan penurunan kualitas tanaman, 5. Ketidakstabilan Pasar: Jika panen berkurang atau gagal, pasokan dapat berkurang, yang dapat menyebabkan kenaikan harga dan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan.

Dalam upaya mengantisipasi dampak El Nino tersebut upaya dilakukan yaitu dengan melakukan gerakan percepatan tanam padi. Kementerian Pertanian melalui dana APBN memberikan fasilitasi bantuan pemerintah berupa kegiatan bantuan benih padi. Kabupaten Banyumas mendapatka alokasi bantuan benih padi seluas 4.550 ha.

Kecamatan Karanglewas mendapatkan alokasi bantuan benih padi seluas 150 ha yang diperuntukan bagi 13 poktan di 12 Desa, dengan total bantuan benih pasdi sebanyak 3.750 kg, varietas Inpari 32. Benih padi varietas Inpari 32 dilepas pada tahun 2013 berdasarkan SK Menteri Pertanian ;4996/Kpts/SR.120/12/2023, mempunyai potensi produktivitas 8,42 ton/ha dan umur tanaman 120 hari setelah sebar.

Pada saat monitoring di lahan sawah poktan Gondang Sari Desa Karanggude Kulon hari Selasa tanggal  03 Oktober 2023, petani sedang melakukan penanaman padi. Kondisi air di lokasi cukup, daya tumbuh benih cukup bagus. Ketua Poktan Gondang Sari Bapak Warsim Wardiyanto menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan benih padi yang diberikan, beliau berharap semoga hasilnya memuaskan dan meningkat sehingga pendapatan petani juga meningkat.

Related Posts

Komentar